Jumat, 05 April 2013

Ruang lingkup ekonomi

      1.      Definisi dan Metodologi  Ekonomi

      A.      Definisi Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata oikos yang artinya “keluarga atau rumah tangga” dan nomos yang artinya “peraturan, hukum atau aturan”. Dan secara garis besar dapat diartikan sebagai “peraturan yang berhubungan dengan segala aspek mengenai keluarga atau rumah tangga”. Ekonomi sendiri adalah merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari seluruh akivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Peraturan tesebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Kebuthuhan sendiri artinya adalah “kegunaan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk tuntutan untuk memperoleh pemenuhannya. Dalam praktiknya kebutuhan dapan dibagi menjadi dua, yaitu :
      1.      Kebutuhan ekonomi : kebutuhan akan barang-barang keperluan yang dapat dinilai dengan uang. Contohnya makan dan minum
      2.      Kebutuhan non-ekonomi :kebutuhan yang tidak dapat dinilai dengan uang.
Macam-macam kebutuhan :
      1.      Kebutuhan menurut intensitasnya
Kebutuhan ini di pandang dari urgensinya, yaitu :
a.      Kebutuhan primer , yaitu kebutuhan pokok. Contohnya makan dan minum.
b.      Kebutuhan sekunder , yaitu kebutuhan sebagai pelengkap dari kebutuhan pokok. Contohnya buku bacaan.
c.       Kebutuhan tersier , yaitu kebutuhan yang bisa di penuhi setelah kebutuhan sekunder. Contohnya rekreasi.
      2.      Kebutuhan menurut sifatnya terbagi dua, yaitu :
a.      Kebutuhan jasmani , yaitu kebutuhan material. Contohnya membeli emas.
b.      Kebutuhan rohani , yaitu kebutuhan jiwa. Contohnya agama.
      3.      Kebutuhan dari segi tujuannya :
a.      Kebutuhan individual artinya bersifat pribadi , dan
b.      Kebutuhan sosial artinya bersifat untuk masyarakat luas.
      4.      Kebutuhan dari segi waktu :
a.      Kebutuhan sekarang , dan
b.      Kebutuhan masa yang akan datang.


      B.      Metodologi ekonomi
Ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisa fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri yang mengkombinasikan ilmu matematika, statistik dan ekonomi. Kubu lain dalam metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model general equilibrium(keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat dari satu agen ekonomi ke agen ekonomi lainnya. Di lain pihak metode kualitatif juga sama berkembangnya dengan metode kuantitatif. Hal ini didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.

      2.      Masalah-masalah yang mempengaruhi mekanisme harga
Masalah pokoknya adalah masa kelangkaan atau  kekurangan  sebagai akibat dari  ketidak  seimbangnya  antara  kebutuhan  masyarakat  yang  relatif  tidak  terbatas dengan  faktor-faktor produksi yang  tersedia dalam masyarakat yang  relatif  terbatas.
Masalah ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu :
      a.      Menurut aliran klasik, yaitu produksi, distribusi dan konsumsi.
Ø  Produksi yang menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
Ø  Distribusi yang menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
Ø  Konsumsi yang menyangkut kegiatan menghabiskan dan mengurangi kegunaan suatu benda.
      b.      Menurut aliran modern, yaitu barang apa yang akan diproduksi (what), bagaimana barang tersebut di produksi (how) dan untuk siapa berang tersebut diproduksi (whom).
Ø  Barang apa yang akan diproduksi  yang menyangkut jenis / jasa apa yang ingin diproduksi sehingga dapan memenuhi kebuuhan masyarakat.
Ø  Bagaimana barang tersebut diproduksi yang menyangkut siapa yang memproduksi, sumberdaya apa yang digunakan, dan teknologi apa yang digunakan. Kegiatan ini dilakukan gar menghemat sumber daya unuk menghasilkan produksi yang maksimal.
Ø  Untuk siapa barang tersebut diproduksi yang menyangkut siapa-siapa yang menikmati, apakah barang yang diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau kelompok tertentu di dalam masyarakat.


Definisi sistem ekonomi dan macam-macam sistem ekonomi

Sistem ekonomi adalah suatu kumpulan dari aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan yang saling berkaitan dalam upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.

Macam-macam sistem ekonomi
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi di mana kegiatan ekonominya yang masih sangat sederhana
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah
  • masyarakat hidup berkelompok secara kekeluargaan,
  • tanah merupakan sumber kehidupan,
  • belum mengenal adanya pembagian kerja,
  • pertukaran secara barter,
  • tingkat dan macam produksi sesuai kebutuhan.
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya diatur oleh pusat.
Ciri-ciri ekonomi komando adalah
  • semua sumber dan alat produksi dikuasai negara,
  • hak milik perorangan atas alat dan sumber produksi tidak ada,
  • kebijakan perekonomian sepenuhnya diatur pusat
  • Pembagian kerja diatur negara,
  • Masyarakat tidak dapat memilih jenis pekerjaan.
Sistem ekonomi pasar adalah sistem ekonomi yang sepenuhnya dilaksanakan oleh wisata, dan pemerintah hanya mengawasi jalannya perekonomian.
Ciri-ciri ekonomi pasar adalah
  • sumber dan alat produksi dikuasai oleh swasta,
  • rakyat diberi kebebasan mengatur sumber dan alat produksi
  • munculnya persaingan antarpengusaha
  • dalam masyarakat terdapat pembagian kelompok-kelompok, yaitu pemilik faktor produksi dan pekerja / buruh 
 Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

1.      Definisi penawaran dan permintaan

a.      Penawaran

Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.

b.      Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

      2.      Hukum penawaran dan permintaan

Hukum penawaran
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.

Hukum permintaaan
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta ankan menurun dan sebaliknya apabila harga turun maka jumlah barang meningkat”.

 
      3.      Faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan

Penawaran
Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran :
Ø  Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran
Ø   Harga sumber produksi.
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya
Ø   Tingkat produksi.
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang
Ø  Ekspektasi/perkiraan


Permintaan
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
Ø  Harga barang itu sendiri.
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah
Ø  Harga barang lain yang berkaitan.
Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap)
Ø  Tingkat pendapatan.
Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat
Ø  Selera konsumen
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat.
Ø  Ekspektasi/perkiraan
  

      4.      Penentuan haraga keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.



Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi. Jakarta:FEUI
http://maliqren.wordpress.com/2012/03/15/ruang-lingkup-ekonomi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan
http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi


Nama              : MUHAMAD AKBAR MALAWAT
Npm                : 14111630
Kelas                : 2KA39


Tidak ada komentar:

Posting Komentar