Dalam wawancara bersama Kompas
wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan mengindikasikan sambil
menunggu sistem jalan berbayar atau ERP (electronik road pricing) rampung, ia
mewacanakan memakai sistem “Pass Holgram” .
Menurutnya pass hologram hampir
mirip dengan sistem ERP . Tiap kendaraan yang akan masuk jalan-jalan utama,
seperti Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Rasuna Sid, harus memilik
stiker yang berhologram. Jika tidak maka kendaraan tidak bisa melintas, harga
stiker tersebut sekitar Rp.1juta.
Hal ini ditekan agar masyarakat
beralih ke transportasi umum. Namun sebelum menetapkan sistem mana yang akan
digunakan alangkah baiknya pemprov DKI Jakarta terlebih dahulu membenahi
transportasi umum itu sendiri, seperti fasilitas yang diberikan, tingkat
keamanan dan kenyamanan kepada pengguna serta ke efektifan waktu untuk
pengguna.
Mulailah belajar dari negara
jepang, Transportasi di jepang amat sangat beragam, mulai dari
sepeda,bis,ferry, dan kereta api super cepat (shinkansen) yang merupakan salah
satu kereta tercepat di dunia. Seluruh negri di jepang telah terisi dengan
jalur kereta api termasuk jalur kereta api bwah tanah.
Semua masyarakat jakarta pastinya
ingin menggunakan transportasi umum yang akan berdampak besar kepada lingkingan
di sekitar kota, seperti berkurangnya polusi udara, tidak ada kemacetan
dimana-mana. Namun apabila melihat kondisi transportasi umum yang ada saat ini,
mungkin masyarakat lebih memilih bermacet-macetan daripada menggunakan
transportasi umum yang fasilitas dan tingkat keamanan serta kenyamanannya masih
di pertanyakan.
Semoga dengan adanya itikad baik
dari pemprov dalam menanggulangi masalah dan polusi udara di jakarta yang makin
kompleks, dapat menemukan solusi yang tepat agar masyarakat beralih kepada
transportasi umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar